I Spit on Your Grave 2 (2013) 5.726,770
Nonton Film I Spit on Your Grave 2 (2013) Streaming Movie Sub Indo
Nonton I Spit on Your Grave 2 Sub Indo – “I Spit on Your Grave” a.k.a. “Day of the Woman” (1978) memang seharusnya tak perlu di-remake, terbukti hasil daur ulangnya hanya jadi film yang dilupakan dan dibiarkan berdebu di pojokan. Walaupun berisi adegan-adegan sadis yang diakui lebih berdarah-darah dibanding versi aslinya, versi remake tetaplah film kosong tanpa rasa yang hanya ingin mengeksploitasi adegan pemerkosaan dan melebih-lebihkan plot balas dendamnya.
Bagaimanapun kurangnya sisi teknis dari versi Camille Keaton, pada akhirnya “I Spit on Your Grave” yang asli akan lebih diingat karena dampak yang ditimbulkan jauh lebih dahsyat, jauh lebih pedih serta jauh lebih sakit. Saya kemudian tidak habis pikir kenapa remake tersebut harus punya sekuel, jika saya jadi Meir Zarchi mungkin saya sudah menampar wajah Steven R. Monroe, lalu menyetrum “bijinya” sampai dia mau membatalkan untuk membuat sekuel “I Spit on Your Grave”. Jika film pertama seperti meludahi versi original, maka kelakuan Steven membuat sekuel sama saja mengencingi film aslinya. Oh, lebih gilanya lagi akan ada film ketiga “I Spit on Your Grave: Vengeance is Mine”, yang kabarnya akan melanjutkan cerita dari film pertama dan mengajak kembali Sarah Butler sebagai Jennifer Hills.
Download Film I Spit on Your Grave 2 (2013) Streaming Movie Sub Indo
Nonton I Spit on Your Grave 2 Sub Indo – “I Spit on Your Grave 2” benar-benar tak menawarkan sesuatu yang baru, kecuali nantinya posisi Sarah Butler akan digantikan Jemma Dallender. Jemma nantinya “dipaksa” untuk mengulang penderitaan yang sudah dirasakan oleh Sarah di film pertama. Steven R. Monroe tampaknya hanya berambisi untuk membuat sekuel yang lebih sadis, tentunya dengan menjejalkan adegan-adegan penyiksaan yang tidak saja lebih memilukan tapi juga harus diakui cukup kreatif.
Belajar dari film pertama, Jemma seakan lebih tahu bagaimana cara menyiksa orang, sepintar dia membuat perangkap tikus di apartemennya. Ketimbang predesesornya, saya tak bisa pungkiri jika adegan-adegan penyiksaan yang dilakukan Jemma lebih dapat membuat saya terhibur. Saya memang menikmati tiap kali Jemma mulai beraksi, sekedar menyayat-nyayat kulit perut dengan pisau karatan ataupun seenaknya memasukkan kepala korbannya ke toilet yang penuh dengan luberan taik orang. Yah, setiap kali Jemma melakukan aksi balas dendamnya saya pun ikut gembira saja sambil mengamini dengan “mampus aja lo!” atau “makan tuh taik!”.